Apakah pacar kamu romantis? Hmm pertanyaan yang agak sulit dijawab. Saya adalah manusia dengan pengalaman romantisme yang minim. Berani berkata demikian sebab memang pasangan saya yang dulu-dulu nyaris tidak romantis sama sekali. Jarang ada yang berani menyatakan "I Love You" secara langsung. Tapi akhirnya saya menemukan pasangan yang romantis juga saat ini.
Ya, dia sangat romantis. Sebab dia kerap menggenggam tangan saya sambil berkata "I Love You" dan memandangi mata saya. Sudah pasti saya akan membalasnya. Atau saya mengirimkan SMS dengan kata-kata mesra nan indah. Atau juga puisi melalui email, baik karangan sendiri maupun nukilan puisi penyair lain.
Lelaki yang menyukai film drama romantis juga bisa dihitung dengan jari. Sejak dulu saya kerap bertemu lelaki yang hobinya nonton film action dar der dor atau horor, jarang yang suka genre romance comedy atau drama, sesuai selera saya. Tapi akhirnya hari ini saya menemukannya dan tengah tak tahan untuk menanti film drama atau romance di layar perak.
Kemarin sore pun kamu bicara dari hati ke hari tentang banyak hal. Sebuah hal yang jarang atau bahkan tak pernah saya lakukan dengan mantan saya dulu. Semoga romantisme ini terus langgeng sampai rambut kami memutih kelak. Sebab saya dengar banyak pasangan yang sudah tidak romantis lagi saat sudah bersama sekian belas atau puluh tahun.
Bahkan kami membahas segala planning ke masa depan tentang studi, karir, pernikahan, dan seterusnya hingga detail terkecil. Suatu terobosan bagi saya yang selama ini memutuskan segalanya sendirian. Memang harus ada komunikasi dan pengertian sama lain ketika kita tak lagi berjalan sendiri. Dan itu terasa sangat indah.
Kami bukan anak ABG atau usia 20s yang masih mencari-cari jati diri dan arah jalan. Kami sudah dewasa, usia dimana perjalanan harus dirancang dengan matang jika tak ingin salah arah atau mengalami kecelakaan fatal. Berbekal peta, kompas, rencanya perjalanan, kami berjalan bersama sambil menikmati romantisme itu. Saya percaya, Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Amin!
Ya, dia sangat romantis. Sebab dia kerap menggenggam tangan saya sambil berkata "I Love You" dan memandangi mata saya. Sudah pasti saya akan membalasnya. Atau saya mengirimkan SMS dengan kata-kata mesra nan indah. Atau juga puisi melalui email, baik karangan sendiri maupun nukilan puisi penyair lain.
Lelaki yang menyukai film drama romantis juga bisa dihitung dengan jari. Sejak dulu saya kerap bertemu lelaki yang hobinya nonton film action dar der dor atau horor, jarang yang suka genre romance comedy atau drama, sesuai selera saya. Tapi akhirnya hari ini saya menemukannya dan tengah tak tahan untuk menanti film drama atau romance di layar perak.
Kemarin sore pun kamu bicara dari hati ke hari tentang banyak hal. Sebuah hal yang jarang atau bahkan tak pernah saya lakukan dengan mantan saya dulu. Semoga romantisme ini terus langgeng sampai rambut kami memutih kelak. Sebab saya dengar banyak pasangan yang sudah tidak romantis lagi saat sudah bersama sekian belas atau puluh tahun.
Bahkan kami membahas segala planning ke masa depan tentang studi, karir, pernikahan, dan seterusnya hingga detail terkecil. Suatu terobosan bagi saya yang selama ini memutuskan segalanya sendirian. Memang harus ada komunikasi dan pengertian sama lain ketika kita tak lagi berjalan sendiri. Dan itu terasa sangat indah.
Kami bukan anak ABG atau usia 20s yang masih mencari-cari jati diri dan arah jalan. Kami sudah dewasa, usia dimana perjalanan harus dirancang dengan matang jika tak ingin salah arah atau mengalami kecelakaan fatal. Berbekal peta, kompas, rencanya perjalanan, kami berjalan bersama sambil menikmati romantisme itu. Saya percaya, Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Amin!